Hello Sobat Pintar! Apakah kamu pernah mendengar tentang jurnal penutup? Jika belum, jangan khawatir, artikel ini akan membahas tentang akun yang perlu dibuat jurnal penutup. Jurnal penutup merupakan bagian dari proses akuntansi yang sangat penting dan wajib dilakukan bagi setiap perusahaan. Nah, berikut ini adalah beberapa akun yang perlu dibuat jurnal penutup.
1. Akun Pendapatan
Akun pendapatan merupakan salah satu akun yang perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua pendapatan yang diterima oleh perusahaan selama periode tertentu. Setelah periode tersebut berakhir, akun pendapatan perlu ditutup agar perhitungan keuntungan atau rugi dapat dilakukan dengan tepat.
2. Akun Beban
Selain akun pendapatan, akun beban juga perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua beban yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode tertentu. Dengan menutup akun beban tersebut, perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
3. Akun Persediaan
Akun persediaan juga termasuk dalam akun yang perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua barang atau bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam jurnal penutup, akun persediaan perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah persediaan yang ada pada akhir periode dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
4. Akun Piutang
Akun piutang juga termasuk dalam akun yang perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua hutang yang harus dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan. Dalam jurnal penutup, akun piutang perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah piutang yang ada pada akhir periode dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
5. Akun Hutang
Selain akun piutang, akun hutang juga perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua hutang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pemasok atau kreditur lainnya. Dalam jurnal penutup, akun hutang perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah hutang yang ada pada akhir periode dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
6. Akun Modal
Akun modal juga merupakan salah satu akun yang perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat modal yang dimiliki oleh pemilik perusahaan. Dalam jurnal penutup, akun modal perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah modal yang ada pada akhir periode dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
7. Akun Laba Ditahan
Akun laba ditahan juga termasuk dalam akun yang perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat laba atau rugi yang belum dibagikan kepada pemilik perusahaan pada periode sebelumnya. Dalam jurnal penutup, akun laba ditahan perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah laba atau rugi yang telah dibagikan atau belum dibagikan pada periode tersebut.
8. Akun Pajak
Akun pajak juga perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua pajak yang harus dibayar oleh perusahaan pada periode tertentu. Dalam jurnal penutup, akun pajak perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah pajak yang harus dibayar pada akhir periode dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
9. Akun Depresiasi
Akun depresiasi juga termasuk dalam akun yang perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat nilai penyusutan aset tetap perusahaan selama periode tertentu. Dalam jurnal penutup, akun depresiasi perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah penyusutan aset tetap yang terjadi pada periode tersebut dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
10. Akun Biaya Bunga
Akun biaya bunga juga perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua biaya bunga yang harus dibayar oleh perusahaan selama periode tertentu. Dalam jurnal penutup, akun biaya bunga perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya bunga yang dikeluarkan pada periode tersebut dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
11. Akun Amortisasi
Akun amortisasi juga termasuk dalam akun yang perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat nilai amortisasi aktiva tak berwujud seperti hak paten atau merek dagang. Dalam jurnal penutup, akun amortisasi perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah amortisasi yang terjadi pada periode tersebut dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
12. Akun Penjualan Kembali
Akun penjualan kembali juga perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua barang yang dikembalikan oleh pelanggan pada periode tertentu. Dalam jurnal penutup, akun penjualan kembali perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah barang yang dikembalikan oleh pelanggan pada periode tersebut dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
13. Akun Potongan Pembelian
Akun potongan pembelian juga termasuk dalam akun yang perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua potongan harga yang diberikan oleh pemasok kepada perusahaan selama periode tertentu. Dalam jurnal penutup, akun potongan pembelian perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah potongan harga yang diberikan pada periode tersebut dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
14. Akun Biaya Administrasi
Akun biaya administrasi juga perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengelola administrasi perusahaan. Dalam jurnal penutup, akun biaya administrasi perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya administrasi yang dikeluarkan pada periode tersebut dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
15. Akun Biaya Penjualan
Akun biaya penjualan juga termasuk dalam akun yang perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan penjualan. Dalam jurnal penutup, akun biaya penjualan perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya penjualan yang dikeluarkan pada periode tersebut dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
16. Akun Biaya Operasional
Akun biaya operasional juga perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan operasional perusahaan. Dalam jurnal penutup, akun biaya operasional perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya operasional yang dikeluarkan pada periode tersebut dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
17. Akun Biaya Listrik
Akun biaya listrik juga termasuk dalam akun yang perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar tagihan listrik selama periode tertentu. Dalam jurnal penutup, akun biaya listrik perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya listrik yang dikeluarkan pada periode tersebut dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
18. Akun Biaya Telepon
Akun biaya telepon juga perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar tagihan telepon selama periode tertentu. Dalam jurnal penutup, akun biaya telepon perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya telepon yang dikeluarkan pada periode tersebut dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
19. Akun Biaya Transportasi
Akun biaya transportasi juga termasuk dalam akun yang perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk transportasi selama periode tertentu. Dalam jurnal penutup, akun biaya transportasi perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya transportasi yang dikeluarkan pada periode tersebut dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
20. Akun Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan
Akun biaya perbaikan dan pemeliharaan juga perlu dibuat jurnal penutup. Akun ini mencatat semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk perbaikan dan pemeliharaan selama periode tertentu. Dalam jurnal penutup, akun biaya perbaikan dan pemeliharaan perlu ditutup agar perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut dan melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat.
Kesimpulan
Nah, itulah beberapa akun yang perlu dibuat jurnal penutup. Dengan menutup akun-akun tersebut, perusahaan dapat melakukan perhitungan keuntungan atau rugi dengan tepat dan akurat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Pintar. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!