Hello Sobat Pintar! Apa kabar? Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang closing jurnal. Bagi yang belum tahu, closing jurnal adalah sebuah catatan penutup yang dibuat oleh sebuah tim setelah menyelesaikan proyek. Nah, buat Sobat Pintar yang sedang atau akan memulai proyek, penting banget nih untuk membuat closing jurnal agar hasil proyek bisa lebih maksimal. Yuk, simak penjelasannya!
Apa itu Closing Jurnal?
Closing jurnal atau catatan penutup adalah sebuah dokumen yang berisi rangkuman dari hasil proyek yang telah selesai dikerjakan. Dokumen ini dibuat untuk mencatat segala hal yang terjadi pada proyek, dari awal hingga akhir. Closing jurnal bisa berisi evaluasi, catatan, pengalaman, rekomendasi, serta pelajaran yang didapat selama pengerjaan proyek.
Kenapa Perlu Membuat Closing Jurnal?
Ada banyak alasan mengapa perlu membuat closing jurnal. Pertama, closing jurnal bisa berguna sebagai bahan evaluasi untuk proyek berikutnya. Dari catatan dan pengalaman yang tercatat, kita bisa mengetahui apa yang perlu ditingkatkan atau dihindari pada proyek berikutnya. Kedua, closing jurnal juga bisa menjadi bukti bahwa proyek sudah selesai dan hasilnya telah tercapai. Ketiga, dengan membuat closing jurnal, kita bisa memperbaiki dokumentasi proyek dan memudahkan pihak lain untuk mengakses informasi tentang proyek tersebut.
Apa Saja yang Harus Dicantumkan dalam Closing Jurnal?
Closing jurnal sebaiknya mencantumkan informasi-informasi penting yang berkaitan dengan proyek. Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dicantumkan dalam closing jurnal:
- Ringkasan proyek
- Tujuan proyek
- Rencana proyek
- Jadwal proyek
- Anggaran proyek
- Tanggung jawab tim
- Hasil proyek
- Kendala yang dihadapi
- Pelajaran yang didapat
- Rekomendasi untuk proyek berikutnya
Bagaimana Cara Membuat Closing Jurnal?
Closing jurnal bisa dibuat dengan berbagai cara. Ada yang membuatnya dalam bentuk dokumen tulisan, presentasi, atau bahkan video. Tapi, yang paling penting adalah isi dari closing jurnal itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa tips dalam membuat closing jurnal:
- Mulai dari awal. Catat semua hal yang terjadi pada proyek, baik bagus maupun buruk.
- Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan jelas.
- Cantumkan data-data dan fakta-fakta yang relevan.
- Buat analisis dan evaluasi yang mendalam.
- Cantumkan rekomendasi yang spesifik dan dapat dijalankan.
- Jangan lupa untuk meminta masukan dari seluruh anggota tim.
Bagaimana Menyimpan dan Membagikan Closing Jurnal?
Setelah selesai membuat closing jurnal, hal penting berikutnya adalah menyimpan dan membagikannya. Sebaiknya, closing jurnal disimpan dalam format yang mudah diakses dan dikelola, seperti file PDF atau Google Document. Selain itu, closing jurnal juga sebaiknya dibagikan kepada seluruh anggota tim dan pihak terkait lainnya, seperti sponsor atau klien. Dengan begitu, semua pihak bisa mengetahui hasil proyek dan pelajaran yang didapat.
Kesimpulan
Closing jurnal adalah sebuah catatan penutup yang penting dalam sebuah proyek. Dokumen ini berguna sebagai bahan evaluasi, bukti penyelesaian proyek, dan dokumentasi proyek yang dapat diakses oleh pihak lain. Dalam membuat closing jurnal, penting untuk mencantumkan informasi-informasi penting dan membuat analisis yang mendalam. Setelah selesai dibuat, closing jurnal sebaiknya disimpan dalam format yang mudah diakses dan dibagikan kepada seluruh anggota tim dan pihak terkait lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.