Hello Sobat Pintar! Apakah kamu sedang mempelajari tentang penelitian? Jika ya, kamu pasti sudah familiar dengan istilah “sampling”. Sampling merupakan teknik pengambilan sampel dari populasi yang akan diteliti. Namun, apakah kamu tahu tentang purposive sampling? Di dalam artikel ini, kita akan membahas tentang purposive sampling jurnal dan bagaimana metode ini dapat memberikan hasil penelitian yang lebih efektif.
Apa itu Purposive Sampling?
Purposive sampling atau yang juga disebut sebagai purposive or judgmental sampling adalah suatu metode pengambilan sampel yang didasarkan pada tujuan dan kepentingan penelitian. Artinya, sampel yang diambil dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian. Metode ini sering digunakan dalam penelitian kualitatif, namun dapat juga digunakan dalam penelitian kuantitatif.
Dalam purposive sampling, peneliti harus memilih sampel yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Hal ini dilakukan agar hasil penelitian dapat dijadikan acuan untuk populasi yang lebih besar. Dalam pemilihan sampel, peneliti harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti karakteristik populasi, tujuan penelitian, dan ketersediaan informasi.
Jenis-Jenis Purposive Sampling
Ada beberapa jenis purposive sampling yang dapat digunakan dalam penelitian, diantaranya:
1. Snowball Sampling
Metode ini digunakan untuk penelitian yang sulit mencari responden yang sesuai dengan kriteria tertentu. Peneliti akan memulai dengan memilih beberapa responden yang dianggap relevan, lalu meminta mereka untuk merekomendasikan responden lain yang sesuai dengan kriteria yang sama. Proses ini terus dilakukan sampai sampel yang diinginkan terpenuhi.
2. Quota Sampling
Metode ini digunakan untuk memastikan bahwa sampel yang diambil memiliki karakteristik yang sama dengan populasi secara keseluruhan. Peneliti akan memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu seperti umur, jenis kelamin, atau level pendidikan. Jumlah responden untuk setiap kriteria harus sesuai dengan proporsi dalam populasi.
3. Maximum Variation Sampling
Metode ini digunakan untuk mengambil sampel dengan variasi terbesar dalam populasi. Contohnya, jika penelitian dilakukan pada kelompok remaja, peneliti akan memilih remaja dengan latar belakang yang berbeda seperti suku, agama, atau status sosial.
Kelebihan Purposive Sampling
Purposive sampling memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode sampling lainnya, diantaranya:
1. Efisien
Metode ini dapat menghemat waktu dan biaya karena peneliti hanya akan mengambil sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu. Hal ini meminimalisir sampel yang tidak relevan dengan tujuan penelitian.
2. Fleksibel
Metode ini dapat diadaptasi dengan baik dalam berbagai jenis penelitian. Purposive sampling dapat digunakan dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif.
3. Lebih Akurat
Dibandingkan dengan metode sampling acak, purposive sampling lebih akurat dalam mengambil sampel yang relevan dengan tujuan penelitian. Peneliti dapat memilih responden yang memiliki pengalaman atau pengetahuan yang relevan.
Kesimpulan
Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang sangat efektif dan fleksibel dalam penelitian. Dengan memilih sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu, peneliti dapat menghemat waktu dan biaya dalam penelitian. Selain itu, hasil penelitian yang dihasilkan juga lebih akurat karena sampel yang diambil memiliki relevansi dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu, bagi kamu yang sedang melakukan penelitian, kamu dapat mempertimbangkan untuk menggunakan metode purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel.
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya, Sobat Pintar!