Pengertian Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik
Hello Sobat Pintar, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang jurnal penutup dan jurnal pembalik. Jurnal penutup dan jurnal pembalik merupakan dua jenis jurnal akuntansi yang sering digunakan dalam proses akuntansi perusahaan. Jurnal penutup biasanya digunakan untuk menutup akun-akun pendapatan dan biaya pada akhir periode akuntansi, sedangkan jurnal pembalik digunakan untuk mengoreksi kesalahan dalam pencatatan transaksi.
Fungsi Jurnal Penutup
Jurnal penutup memiliki fungsi untuk menutup akun-akun pendapatan dan biaya pada akhir periode akuntansi. Tujuannya adalah untuk mengetahui laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tersebut. Dalam jurnal penutup, akun pendapatan akan dikreditkan dan akun biaya akan didebetkan. Dengan demikian, saldo akun-akun pendapatan dan biaya akan menjadi nol dan siap untuk dipindahkan ke neraca.
Fungsi Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik memiliki fungsi untuk mengoreksi kesalahan dalam pencatatan transaksi. Jurnal pembalik biasanya digunakan untuk mengoreksi kesalahan dalam pencatatan transaksi akuntansi yang terjadi pada periode sebelumnya. Dalam jurnal pembalik, akun yang salah dicatat akan didebet dan dikreditkan dengan jumlah yang sama. Dengan adanya jurnal pembalik, maka kesalahan dalam pencatatan transaksi dapat diatasi dengan cepat dan akurat.
Cara Membuat Jurnal Penutup
Untuk membuat jurnal penutup, pertama-tama perlu diketahui akun-akun yang akan ditutup pada periode tersebut. Setelah itu, lakukan penutupan akun-akun pendapatan dengan mengkreditkan akun pendapatan dan mendebetkan akun laba ditahan. Selanjutnya, lakukan penutupan akun-akun biaya dengan mendebetkan akun biaya dan mengkreditkan akun laba ditahan. Terakhir, buatlah jurnal penutup dengan mencatat semua transaksi penutupan akun-akun tersebut.
Cara Membuat Jurnal Pembalik
Untuk membuat jurnal pembalik, pertama-tama perlu diketahui kesalahan yang terjadi dalam pencatatan transaksi pada periode sebelumnya. Setelah itu, lakukan pengoreksian dengan mendebetkan akun yang salah dicatat dan mengkreditkan akun yang seharusnya dicatat. Selanjutnya, buatlah jurnal pembalik dengan mencatat semua transaksi pengoreksian tersebut.
Contoh Jurnal Penutup
Berikut contoh jurnal penutup untuk akhir periode akuntansi:
Pendapatan10.000.000
Laba Ditahan10.000.000
Biaya5.000.000
Laba Ditahan5.000.000
Dari contoh di atas, terlihat bahwa akun-akun pendapatan dan biaya telah ditutup pada akhir periode akuntansi dan saldo akun laba ditahan telah tercatat.
Contoh Jurnal Pembalik
Berikut contoh jurnal pembalik untuk mengoreksi kesalahan dalam pencatatan transaksi:
Kas500.000
Pendapatan500.000
Dari contoh di atas, terlihat bahwa terdapat kesalahan dalam pencatatan transaksi pada periode sebelumnya yang telah dikoreksi dengan jurnal pembalik.
Kesimpulan
Jurnal penutup dan jurnal pembalik merupakan dua jenis jurnal akuntansi yang sering digunakan dalam proses akuntansi perusahaan. Jurnal penutup digunakan untuk menutup akun-akun pendapatan dan biaya pada akhir periode akuntansi, sedangkan jurnal pembalik digunakan untuk mengoreksi kesalahan dalam pencatatan transaksi. Dalam membuat jurnal penutup dan jurnal pembalik, perlu diketahui akun-akun yang akan ditutup atau dikoreksi. Dengan menguasai jurnal penutup dan jurnal pembalik, maka proses akuntansi perusahaan dapat dilakukan dengan lebih baik dan akurat.
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!