Hello Sobat Pintar, apakah kamu seorang pengusaha yang sering mengalami masalah dalam mengatur keuangan bisnis? Salah satu masalah yang sering dialami adalah piutang tak tertagih. Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi bisnis. Oleh karena itu, penting untuk membuat jurnal piutang tak tertagih yang dapat membantu mengatur keuangan bisnis dengan lebih tertata.
Apa itu Jurnal Piutang Tak Tertagih?
Jurnal piutang tak tertagih adalah catatan yang dibuat oleh perusahaan untuk mencatat piutang yang belum dapat ditagih dari pelanggan. Dalam jurnal ini, terdapat informasi mengenai pelanggan, jumlah piutang, dan tanggal jatuh tempo. Dengan membuat jurnal ini, perusahaan dapat menghindari risiko kerugian akibat piutang tak tertagih yang terlalu banyak.
Manfaat Jurnal Piutang Tak Tertagih
Membuat jurnal piutang tak tertagih memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Membantu mengingatkan perusahaan untuk menagih piutang yang telah jatuh tempo
- Mempermudah pengaturan keuangan bisnis
- Menjaga keuangan bisnis tetap teratur dan terhindar dari risiko kerugian
- Mempermudah dalam membuat laporan keuangan perusahaan
Cara Membuat Jurnal Piutang Tak Tertagih
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat jurnal piutang tak tertagih:
- Buat daftar pelanggan yang memiliki piutang tak tertagih
- Catat tanggal jatuh tempo piutang
- Catat jumlah piutang yang belum dapat ditagih
- Update jurnal secara berkala
Contoh Jurnal Piutang Tak Tertagih
Berikut adalah contoh jurnal piutang tak tertagih:
Pelanggan | Jumlah Piutang | Tanggal Jatuh Tempo |
---|---|---|
PT ABC | Rp 10.000.000 | 1 Januari 2022 |
PT XYZ | Rp 5.000.000 | 15 Februari 2022 |
Kesimpulan
Jurnal piutang tak tertagih sangat penting bagi bisnis dalam mengatur keuangan. Dengan membuat jurnal ini, perusahaan dapat menghindari risiko kerugian akibat piutang tak tertagih yang terlalu banyak. Cara membuat jurnal piutang tak tertagih sangatlah mudah, hanya perlu membuat daftar pelanggan, mencatat tanggal jatuh tempo, dan mencatat jumlah piutang yang belum dapat ditagih. Dengan demikian, perusahaan dapat menjaga keuangan bisnis tetap teratur dan terhindar dari risiko kerugian.