Hello, Sobat Pintar! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang cara menulis daftar pustaka jurnal 3 penulis. Daftar pustaka merupakan bagian penting dari sebuah karya ilmiah, termasuk jurnal. Daftar pustaka akan memudahkan pembaca untuk mencari referensi yang digunakan dalam karya ilmiah tersebut. Nah, untuk kamu yang sedang membuat jurnal dengan 3 penulis, yuk simak cara menulis daftar pustaka berikut ini.
1. Rujukan Jurnal
Daftar pustaka pada jurnal harus memuat rujukan yang digunakan dalam penulisan jurnal. Rujukan ini harus mengikuti standar penulisan daftar pustaka yang berlaku, seperti APA (American Psychological Association) atau MLA (Modern Language Association). Dalam rujukan jurnal, kamu harus mencantumkan nama penulis, judul artikel, nama jurnal, volume, halaman, dan tahun terbit. Contohnya seperti ini:
Smith, J., Brown, T., & Lee, S. (2021). The Impact of Social Media on Teenage Mental Health. Journal of Psychology, 10(2), 50-60.
2. Rujukan Buku
Selain rujukan jurnal, kamu juga bisa menggunakan rujukan buku sebagai sumber referensi. Namun, kamu harus mencantumkan informasi yang lengkap mengenai buku tersebut. Informasi yang harus dicantumkan antara lain nama penulis, judul buku, penerbit, kota penerbit, dan tahun terbit. Contohnya seperti ini:
Davis, R., & Johnson, P. (2020). Introduction to Psychology. Pearson Education, New York.
3. Urutan Penulisan Rujukan
Dalam menulis daftar pustaka, kamu harus mengikuti urutan penulisan rujukan yang berlaku. Biasanya, urutan penulisan rujukan diawali dengan rujukan buku, kemudian diikuti dengan rujukan jurnal. Namun, urutan ini bisa berbeda-beda tergantung pada standar penulisan yang digunakan. Oleh karena itu, pastikan kamu mengikuti standar penulisan yang berlaku.
4. Penggunaan Et al.
Jika dalam jurnal terdapat lebih dari 3 penulis, kamu bisa menggunakan et al. untuk menyatakan penulis yang tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Et al. merupakan singkatan dari et alii yang berarti “dan lain-lain”. Contohnya seperti ini:
Lee, J., et al. (2022). The Effect of Exercise on Mental Health. Journal of Sports Science, 5(1), 20-30.
5. Penulisan Daftar Pustaka
Setelah menentukan rujukan yang akan dicantumkan dalam daftar pustaka, kamu harus menuliskannya dengan benar dan lengkap. Pastikan kamu mengikuti standar penulisan yang berlaku, seperti penulisan huruf kapital, tanda baca, dan penggunaan italic atau bold. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan aplikasi referensi seperti Mendeley atau EndNote untuk memudahkan penulisan daftar pustaka.
6. Pembuatan Daftar Pustaka
Setelah menulis rujukan dengan benar, langkah selanjutnya adalah membuat daftar pustaka. Daftar pustaka harus ditulis pada bagian akhir jurnal, setelah semua bab atau bagian jurnal selesai ditulis. Daftar pustaka harus ditulis dengan rapi dan mudah dibaca, agar pembaca mudah mencari referensi yang dibutuhkan. Kamu bisa membuat daftar pustaka secara manual atau menggunakan aplikasi seperti Zotero atau RefWorks.
7. Penyuntingan Daftar Pustaka
Setelah membuat daftar pustaka, pastikan kamu melakukan penyuntingan untuk memperbaiki kesalahan penulisan atau format. Hal ini penting untuk memastikan daftar pustaka terlihat profesional dan mudah dibaca. Selain itu, pastikan kamu juga memeriksa kembali semua rujukan yang dicantumkan, agar tidak ada kesalahan dalam penulisan.
8. Kesesuaian Rujukan dengan Isi Jurnal
Pastikan rujukan yang kamu cantumkan dalam daftar pustaka sesuai dengan isi jurnal. Jangan menggunakan rujukan yang tidak relevan atau tidak mendukung argumen yang kamu buat dalam jurnal. Selain itu, pastikan kamu juga mencantumkan semua rujukan yang kamu gunakan dalam penulisan jurnal, agar pembaca dapat melakukan pengecekan ulang terhadap referensi yang digunakan.
9. Penggunaan Citasi
Setelah menulis daftar pustaka, kamu juga harus menggunakan citasi atau kutipan dalam penulisan jurnal. Citasi digunakan untuk menyatakan referensi yang digunakan dalam penulisan jurnal. Ada beberapa cara untuk melakukan citasi, seperti menggunakan tanda kutip atau footnote. Pastikan kamu mengikuti standar penulisan citasi yang berlaku.
10. Penulisan Referensi
Selain daftar pustaka, kamu juga bisa membuat referensi pada bagian akhir jurnal. Referensi berbeda dengan daftar pustaka, karena referensi hanya mencantumkan sumber-sumber yang dipakai dalam penulisan jurnal, sedangkan daftar pustaka mencantumkan semua sumber yang dijadikan referensi dalam jurnal. Referensi biasanya digunakan untuk menyatakan sumber yang digunakan dalam tabel atau gambar yang kamu buat dalam jurnal.
11. Penggunaan Tanda Baca
Dalam menulis daftar pustaka, kamu harus menggunakan tanda baca dengan benar dan sesuai standar penulisan. Tanda baca yang sering digunakan dalam daftar pustaka antara lain titik, koma, tanda kurung, dan tanda titik dua. Pastikan kamu menggunakan tanda baca yang sesuai dengan aturan penulisan daftar pustaka yang berlaku.
12. Penggunaan Huruf Kapital
Setiap kata dalam judul artikel atau buku yang dicantumkan dalam daftar pustaka harus diawali dengan huruf kapital. Hal ini penting untuk memastikan daftar pustaka terlihat profesional dan mudah dibaca. Selain itu, pastikan kamu juga menggunakan huruf kapital pada nama penulis dan nama jurnal, serta kepanjangan yang digunakan dalam rujukan.
13. Penulisan Halaman
Dalam menulis rujukan jurnal, kamu harus mencantumkan halaman artikel yang kamu kutip. Halaman ini harus dicantumkan dengan benar dan lengkap, agar pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber referensi yang kamu gunakan. Pastikan kamu juga menggunakan tanda koma untuk memisahkan halaman dari volume jurnal.
14. Penulisan Volume Jurnal
Volume jurnal merupakan bagian penting dari rujukan jurnal. Volume jurnal harus dicantumkan dengan benar dan lengkap, agar pembaca dapat menemukan sumber referensi dengan mudah. Pastikan kamu juga menggunakan tanda kurung untuk memisahkan volume dari halaman artikel yang kamu kutip.
15. Penulisan Nama Jurnal
Nama jurnal yang kamu cantumkan dalam daftar pustaka harus ditulis dengan benar dan lengkap. Pastikan kamu mencantumkan nama jurnal dengan format yang berlaku, seperti italic atau bold. Selain itu, pastikan kamu juga mencantumkan nama jurnal dengan singkatan yang benar, jika nama jurnal terlalu panjang.
16. Penulisan Tahun Terbit
Tahun terbit merupakan bagian penting dari rujukan jurnal atau buku. Tahun terbit harus dicantumkan dengan benar, agar pembaca dapat menemukan sumber referensi dengan mudah. Pastikan kamu mencantumkan tahun terbit dengan format yang berlaku, seperti angka bulat atau angka romawi.
17. Penulisan Kota Penerbit
Jika kamu menggunakan buku sebagai sumber referensi, pastikan kamu mencantumkan kota penerbit dengan benar. Kota penerbit harus dicantumkan untuk memudahkan pembaca mencari buku yang kamu gunakan sebagai referensi. Pastikan kamu mencantumkan kota penerbit dengan tanda titik di belakangnya.
18. Penulisan Penerbit
Selain kota penerbit, kamu juga harus mencantumkan nama penerbit dalam rujukan buku. Nama penerbit harus ditulis dengan benar dan lengkap, agar pembaca dapat mengetahui penerbit buku yang kamu gunakan sebagai referensi. Pastikan kamu mencantumkan nama penerbit dengan tanda titik di belakangnya.
19. Penulisan Nama Penulis
Nama penulis merupakan bagian penting dari rujukan jurnal atau buku. Nama penulis harus dicantumkan dengan benar dan lengkap, agar pembaca dapat mengetahui siapa penulis yang membuat karya tersebut. Pastikan kamu mencantumkan nama penulis dengan format yang berlaku, seperti nama depan dan nama belakang.
20. Kesimpulan
Demikianlah cara menulis daftar pustaka jurnal 3 penulis. Daftar pustaka merupakan bagian penting dari sebuah karya ilmiah, termasuk jurnal. Dalam menulis daftar pustaka, kamu harus mengikuti standar penulisan yang berlaku, seperti APA atau MLA. Pastikan kamu juga memeriksa kembali semua rujukan yang dicantumkan, agar tidak ada kesalahan dalam penulisan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang sedang membuat jurnal. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!