Hello Sobat Pintar! Bagi kamu yang baru memulai perjalanan bisnis, pasti sudah tak asing lagi dengan istilah jurnal umum. Sebagai salah satu aspek penting dalam akuntansi, pencatatan jurnal umum harus dilakukan dengan baik dan benar agar data keuangan dapat diolah dengan mudah dan akurat. Nah, berikut ini adalah beberapa contoh pencatatan jurnal umum yang bisa kamu pelajari.
Pencatatan Pembelian Barang
Salah satu contoh pencatatan jurnal umum yang paling umum adalah pembelian barang. Ketika kamu membeli barang untuk bisnis, kamu harus mencatatnya di jurnal umum sebagai pengeluaran. Misalnya, kamu membeli bahan baku senilai Rp1.000.000,00. Maka pencatatan jurnal umumnya adalah sebagai berikut:
Debit: Bahan Baku Rp1.000.000,00
Kredit: Kas Rp1.000.000,00
Dalam pencatatan di atas, “debit” menunjukkan penambahan aset, sedangkan “kredit” menunjukkan pengurangan aset. Dalam hal ini, kas kamu berkurang karena kamu membeli barang.
Pencatatan Penjualan Barang
Selain pembelian, kamu juga harus mencatat penjualan barang di jurnal umum. Misalnya, kamu menjual produk senilai Rp2.000.000,00. Maka pencatatan jurnal umumnya adalah sebagai berikut:
Debit: Kas Rp2.000.000,00
Kredit: Pendapatan Penjualan Rp2.000.000,00
Dalam pencatatan di atas, “debit” menunjukkan penambahan aset, sedangkan “kredit” menunjukkan penambahan pendapatan. Dalam hal ini, kamu mendapatkan uang dari penjualan barang.
Pencatatan Biaya Operasional
Selain pembelian dan penjualan barang, kamu juga harus mencatat biaya operasional di jurnal umum. Misalnya, kamu membayar listrik senilai Rp500.000,00. Maka pencatatan jurnal umumnya adalah sebagai berikut:
Debit: Biaya Listrik Rp500.000,00
Kredit: Kas Rp500.000,00
Dalam pencatatan di atas, “debit” menunjukkan pengurangan aset, sedangkan “kredit” menunjukkan pengurangan liabilitas atau penambahan modal. Dalam hal ini, kas kamu berkurang karena kamu membayar biaya operasional.
Pencatatan Pembayaran Utang
Selain pencatatan atas pemasukan dan pengeluaran, kamu juga harus mencatat pembayaran utang di jurnal umum. Misalnya, kamu membayar utang senilai Rp1.000.000,00. Maka pencatatan jurnal umumnya adalah sebagai berikut:
Debit: Utang Rp1.000.000,00
Kredit: Kas Rp1.000.000,00
Dalam pencatatan di atas, “debit” menunjukkan pengurangan liabilitas, sedangkan “kredit” menunjukkan pengurangan aset. Dalam hal ini, kamu membayar utang kamu sehingga utang kamu berkurang.
Pencatatan Penambahan Modal
Terakhir, kamu juga harus mencatat penambahan modal di jurnal umum. Misalnya, kamu menambahkan modal senilai Rp1.000.000,00. Maka pencatatan jurnal umumnya adalah sebagai berikut:
Debit: Kas Rp1.000.000,00
Kredit: Modal Rp1.000.000,00
Dalam pencatatan di atas, “debit” menunjukkan penambahan aset, sedangkan “kredit” menunjukkan penambahan modal. Dalam hal ini, kamu menambahkan modal kamu sehingga modal kamu bertambah.
Kesimpulan
Itulah beberapa contoh pencatatan jurnal umum yang bisa kamu pelajari. Ingat, pencatatan jurnal umum sangat penting dalam bisnis, jadi lakukanlah dengan baik dan benar agar data keuangan kamu dapat diolah dengan mudah dan akurat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sobat Pintar. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!